Senin, 13 Juni 2011

Mataram – 14/6/11. Syuro harian pagi ini menghadirkan HL. Mas’ud, Lc  sebagai motivator (pentausyiah), berikut kutipan tausyiahnya yang berjudul Bencana Kemiskinan :
Kadal Fakru ayyakuna kufran : Hampir-hampir kefakiran itu membuat seseorang kafir (HR. Ibnu Hibban)
Dahulu ada salah seorang sahabat yang sangat kasar tanggannya karena letih bekerja, kemudian Rasulullah bersabda, “Tangan yang bekerja adalah tangan yang dicintai oleh Allah..”
Zakat adalah salah satu solusi yang ditawarkan oleh Islam terhadap bencana kemiskinan, agar orang-orang miskin tersebut merasakan nikmatnya harta. Ketika saya masih kuliah di Mesir, ada sekitar 10.000 mahasiswa asal Malaysia yang belajar di sana,  jika dibandingkan dengan mahasiswa Indonesia yang hanya 2.000 orang, mereka lebih fokus belajar, kenapa? Ternyata untuk studinya, 90% mahasiswa Malaysia tersebut dibiayai oleh kantor zakat di masing-masing wilayah mereka.

ada 4 bahaya kemiskinan; pertama, dan yang paling berbahaya adalah Kemiskinan Aqidah, orang yang miskin aqidahnya akan mudah tergerus dan terseret arus pemurtadan. Diiming-imingi beras, sembako, sudah murtad !!!
makanya, zakat adalah salah satu solusi dari masalah kemiskinan. Karena Orang yang capek miskin, akan mudah melepas aqidahnya. Dengan zakat orang-orang seperti ini akan mudah tertangani.
Kedua, Al Faqru khotorun ‘alal usroh (fakir itu berbahaya terhadap keluarga)
Memang lebih mudah membangun tangga rumah daripada rumah tangga..
Apalagi kalau rumah tangga tersebut miskin, maka akan lebih rapuh lagi. Dan dengan alasan ini juga seorang istri berhaq mengajukan cerai (Fasakh) terhadap suami yang tidak memberikannya nafkah. Sehingga kemiskinan tersebut akan membuat rumah tangga tidak akan berjalan harmonis.
Ketiga, Al Faqru khotorun ala mustaqbalul ummah (miskin itu berbahaya bagi generasi berikutnya)
“Hendaknya muslim itu gusar kalau meninggalkan generasi yang lemah..” (An Nisa : 9)
“Berusahalah anda untuk berlindung dari kemiskinan, karena kemiskinan itu adalah teman tidur yang paling buruk..”
Allah memerintahkan kita untuk meninggalkan generasi yang kuat, termasuk kuat ekonominya (kaya), karena dengan kekayaan maka generasi yang akan datang akan terjamin, terutama untuk pendidikannya.
4. “Al faqru khotorun alal Akhlaq” (Miskin itu berbahaya untuk akhlak)
Ahklak itu akan rusak dengan kemiskinan, contohnya saja pencuri, mereka tidak akan melakukan pencurian jika mereka mampu, pencopet juga tidak akan mencopet jika mereka memiliki uang, dsb.
Abu Darda pernah berkata “Aku takjub, melihat seorang suami tidak keluar menghunus pedangnya, merampok dijalan, suami yang tidak ada beras dirumahnya..”, maksudnya adalah akan sangat berat bagi seorang suami untuk mentelantarkan keluarganya, sementara keluarganya butuh makan.
Ada juga kisah dari Abu Hanifah (Pemimpin mazhab Hanafi) “ beliau dijemput oleh murid2nya untuk berfatwa tentang masalah-masalah terkini. Ketika akan siap keluar, sebelum keluar, istrinya bergumam, ya abi, tidak ada beras dirumah.., mendengar ucapan istrinya, Abu Hanifah kemudian bekata kepada murid-murinya“mohon maaf murid-muridku, aku tidak akan keluar mengajar.., karena jangan kalian meminta fatwa kepada orang yang tidak ada beras dirumahnya karena nanti aku tidak akan fokus, sehingga membuat fatwa yang keliru..”
Dalam Shahih bukhari juga diriwayatkan“ Terdahulu, ada orang yang keluar rumah tengah malam ingin bersedekah secara diam-diam, kemudian ia bertemu dengan seorang wanita yang kemudian ia memberikan sedekahnya kepada wanita itu, pada pagi harinya ia mendengar bahwa tadi malam ada seorang pelacur yang mendapat sedekah yang besar. Malam kedua, ia pun keluar lagi untuk memberi sedekahnya, kemudian ia bertemu dengan seorang laki-laki yang kemudian ia memberikan kepdanya sedekah, ia berkata,” ini sedekah dari saya pak, segeralah pulang”. Pada pagi harinya ia mendengar kalau tadi malam ada seorang pencuri yang mendapat sedekah besar. Pada malam ketiga, ia pun berdoa, Ya Allah sudah dua malam, aku bersedekah dan yang mendapat sedekahku adalah orang-orang yang keliru, semoga malam ini sedekahku ke orang yang tepat, maka pada malam ketiga ini ia pun keluar untuk membagikan sedekahnya, tak lama berselang, ia pun bertemu dengan seorang laki-laki, ia pun menghapiri laki-laki tersebut dan kemudian bersedakah kepadanya. Pagi harinya ia pun mendengar dari orang-orang bahwa tadi malam orang yang paling kaya di kampungnya mendapat sedekah yang besar..
Malam ke-empat, ia bermunajat kepada Allah, Ya Allah, sudah tiga malam aku keluar untuk bersedekah, namun aku tidak mendapati sedekahku ke arah yang tepat, maka pada malam hari ini aku tidak akan keluar untuk bersedekah, kemudian ia pun tidur.. dalam tidurnya ia bermimpi bertemu dengan malaikat utusan Allah, berkatalah malaikat ini, ya Fulan.. tiga sedekahmu diterima oleh Allah. Sedekah pertamamu menghalangi pelacur itu untuk melacur malam hari itu, karena ia telah mendapatkan uang belanja darimu, malam kedua, sedekahmu menghalangi pencuri itu untuk mencuri karena ia telah mendapatkan kebutuhannya darimu, dan malam yang ketiga.. sedekahmu menyadarkan sikaya yang pelit dikampungmu untuk senantiasa rajin bersedekah..”
Miskin membuat akhlak seseorang menjadi rusak, karena terdesak oleh kebutuhan dasar hidupnya.
Maka Islam telah memberi solusi mengenai bencana kemiskinan ini, Zakat adalah solusi dari Allah untuk ummat, maka bekerja di lembaga zakat pada dasarnya adalah bekerja untuk mengikuti perintah Allah sebagai ikhtiar untuk mensejahterakan masayarakat.

0 komentar :

Posting Komentar