Minggu, 31 Juli 2011

    Mataram - Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbas Nusa Tenggara Barat (DASI NTB) bekerjasama dengan Ikatan Da'i Indonesia (IKADI NTB) dan Lombok Post mengadakan acara Tarhib Ramadhan. Kegiatan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan 1432 H ini dilaksanakan di Islamic Center Cakeranegara.

Rabu, 20 Juli 2011

DASI NTB kembali di percaya menjadi panitia daerah oleh Dompet Dhuafa untuk program seleksi Sekolah Guru Ekselensia Indonesia (SGEI). Program SGEI ini bernaung di bawah divisi makmal pendidikan Lembaga Pengembangan Insasi. SGEI adalah sebuah program pemberdayaan bagi para sarjana (semua jurusan) yang ingin mengabdikan dirinya menjadi guru dan siap dididik selama 6 bulan di Parung, Bogor, Jawa Barat. Selesai mengikuti pendidikan selama 6 bulan harus bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia untuk menjadi guru di lembaga-lembaga pendidikan yang di kelola oleh Dompet dhuafa. Lama penempatan sekitar satu tahun penuh. Selama pendidikan di Bogor semua biaya (transportasi, akomodasi dan uang saku) sudah ditanggung oleh LPI, begitu penempatan dimulai para peserta akan diberikan insentif 2 juta-3,5 juta per bulan. Program SGEI ini akan mencari 35 orang sarjana dari seluruh Indonesia melalui jalur tes atau seleksi.

Jumat, 08 Juli 2011

Sebelum berangkat ke Bogor, acara yang bertajuk DASI NTB Go to SMART memiliki  beberapa rangkain acara yang dilalui yaitu : On air di RRI Pro 2 dan kunjungan media ke Lombok Post. Kedua acara tersebut bertujuan untuk meminta dukungan dan doa dari masyarakat khusunya media massa. Ternyata tidak hanya media massa yang memiliki simpati untuk mendukung DASI NTB go to SMART, tercatat Yayasan Rinjani yang berkantor di BTN Taman Baru memberikan donasinya Rp. 1.750.000. Yayasan yang dipimpin oleh Mamiq H. Wardi tersebut bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tidak mampu. Mamiq Wardi mengukapkan kegembiraanya ketika mendengar ada duta dari NTB yang diterima sekolah di SMART Ekselensia Indonesia, apa lagi yang diterima adalah anak-anak dhuafa yang selama ini sangat sulit untuk mengakses sekolah berkualitas dengan fasilitas yang lengkap. Anak yang dimaksud adalah Fahrul Hilman siswa SDN 29 Ampenan yang berasal dari Tinggar Kec. Ampenan Kota Mataram.

Senin, 04 Juli 2011

Okezone.com – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Indonesia kembali berduka. Salah satu anak bangsa yang selama ini dikenal sebagai ulama kawakan, Zainuddin MZ, meninggal dunia sekira pukul 09.30 WIB.