Minggu, 29 Mei 2011


KNRP - Partai oposisi Israel, Kadima menggambarkan pembukaan perbatasan Rafah oleh Mesir sebagai kegagalan diplomasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam pernyataan pada hari Sabtu, partai Kadima bereaksi terhadap pembukaan kembali perbatasan Rafah ke Gaza oleh pemerintah sementara Mesir dan menyalahkan kabinet Netanyahu telah gagal dalam mencegah dinamika di mesir, demikian Ha'aretz melaporkan.

"Yang melanggar blokade itu, tanpa koordinasi dengan Israel, dan berlawanan dengan keinginan (Israel), sebuah kegagalan diplomasi pemerintah Netanyahu, yang karena kelemahan diplomatik dan ketidakmampuan untuk menciptakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak internasional, telah menjadikan Israel terisolasi dan dalam posisi keamanan yang melemah, sementara Hamas telah mendapatkan dirinya lebih kuat," imbuh pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Kadima tersebut.
Mesir membuka perbatasan Rafah yang dengan Jalur Gaza yang diblokade Israel pada hari Sabtu, yang memungkinkan orang untuk menyeberangi bebas untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Perbatasan tersebut telah ditutup sejak 2007, ketika Hamas mengambil alih Gaza.
"Perbatasan Rafah yang dibuka untuk pertama kalinya pada [Sabtu] itu bertentangan secara langsung dengan kepentingan Israel," lanjut pernyataan Kadima.
Partai oposisi Israel itu mengatakan pembukaan kembali perbatasan itu melanggar blokade dimana pemerintah Kadima telah menengahi dengan bantuan internasional untuk melawan Hamas.
Pemerintah Mesir yang baru mengatakan bahwa pembukaan permanen perbatasan Rafah akan mengurangi pengepungan Israel dan penderitaan warga Gaza.
Wanita, anak-anak serta laki-laki berusia di atas 40 diperbolehkan untuk masuk Mesir secara bebas, namun pria berusia antara 18 dan 40 masih memerlukan izin.
Rezim Mesir sebelumnya berada di bawah tekanan dari masyarakat dan beberapa negara Arab karena menolak untuk membuka persimpangan bahkan pembukaan selama serangan mematikan Israel ke Gaza pada tahun 2008, di mana hampir 1.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas.(milyas/presstv)

0 komentar :

Posting Komentar